Langsung ke konten utama

Media Transmisi

Apa itu Media Transmisi pada jaringan komputer?

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data.

Macam-Macam Media Transmisi

Guided Transmission Media

Merupakan media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.

Twisted Pair Cable

Atau biasa disebut kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tijuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari kabel UTP dan drosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.

Coaxial Cable

Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan unutk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300kHz ke atas yang memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.

Fiber Optic

Merupakan saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

Unguided Transmission Media

Media transmisi tidak terpandu ini ini merup jaringan yang menggunakan sistem gelombang.

Kelebihan dan Kekurangan Media Transmisi

Media transmisi secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yaitu 
1. Media yang dituntun (Guided Media atau Wired)
2. Media yang tidak dituntun (Unguided Media)

Guided Media

Kabel Pasangan Berpilin (Twisted Pair Cable)

Twisted pair cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP (unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.


1.     Kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan noise signal.
2.     Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.



Kelebihan :
  1. Instalasi kabel jaringan Twisted Pair cukup mudah alias tidak rumit karena tidak dibutuhkan peralatan khusus.
  2. Pemeliharaan kabel jaringan Twisted Pair terkenal mudah dan biaya-nya pun murah.
  3. Ukuran kabel jaringan Twisted Pair terbilang kecil sehingga cukup fleksibel.
  4. Kerusakan yang terjadi pada salah satu saluran kabel jaringan Twisted Pair tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
  5. Salah satu jenis kabel jaringan Twisted Pair yakni UTP dijual dengan harga yang lebih murah dibanding kabel jaringan lainnya.
  6. Khusus untuk kabel jaringan Twisted Pair jenis FTP dan STP mempunyai ketahanan yang cukup baik terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
Kekurangan:
  1. Jarak jangkau kabel jaringan Twisted Pair hanya 100 m sehingga kurang bisa diandalkan untuk jaringan besar.
  2. Kecepatan transmisi kabel jaringan Twisted Pair relatif terbatas.
  3. Adanya kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
  4. Salah satu jenis kabel Twisted Pair yakni UTP cukup rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan mudah terpengaruh noise (gangguan).
  5. Salah satu jenis kabel jaringan Twisted Pair yakni STP dijual dengan harga yang relatif mahal.

·         Kabel Koaksial (Coaxial Cable)

Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.
Kelebihan :
1.      Coaxial Cable memberikan perlindungan yang cukup baik, dikarenakan terdapat semacam pelindung logam/metal.
2.      Memiliki jangkauan yang cukup panjang 300m, untuk maksimal transmisi data.
3.      Memiliki tingkat kehandalan tinggi dalam hal proses transmisi, walaupun dibatasi oleh jangkauan.
4.      Harganya relative murah.
5.      Tidak terpengaruh oleh noise.
Kekurangan :
1.      Kemungkinan terjadinya collisian  data cukup besar.
2.      Sulit untuk penginstalasiannya, dikarenakan ketebalan kabel itu sendiri.
3.    Biaya pemeliharaan kabelnya cukup mahal.
4.    Perlu adanya repeater apabila diterapkan untuk jaringan jarak tertentu.

·         Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)

Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer.
Kelebihan :
1.      Kabel fiber optic ini dapat bekerja dengan kecepatan tinggi dalam transmisi informasi data, bahkan bisa mencapai 1 Gbps (1000 Mbps).
2.      Kabel ini relative awet atau tidak mudah rusak dikarenakan lapisan material yang dipakainya.
3.      Dapat membawa paket-paket dengan kapasitas besar (Bandwitch).
4.      Terhindar dari interferensi elektromagnetik, ataupun gangguan dari luar.
5.      Dapat mengirim sinyal yang cukup jauh, tanpa perlu repeater.
6.      Tidak memungkinkan terjadinya konsleting, karena bahan inti kabel fiber optic terbuat dari serat kaca.

Kekurangan :
1.      Harga kabel fiber optic cukup mahal.
2.      Perlu adanya perangkat khusus saat instalasi. Contohnya alat splicing ditambah converer FO.
3.      Jika rusak atau kabel putus, perlu adanya ahli di bidangnya untuk progress pengecekkan.
4.      Tidak dapat diinstal di jalur yang berbelok, dikarenakan pengaruh dari gelombang cahaya yang di transmisikan via serat kaca tersebut.

2. Media yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)

Kelebihan :
1.      Tidak terpaku di satu titik saja, selama masih dalam jangkauannya user bisa menggunakan koneksi wireless.
2.      Instalasi cukup mudah, karena hanya memerlukan perangkat pemancar.

Kekurangan :
1.      Dapat terjadi interferensi dengan gelombang radio lain.


2.      Radiasi dari alat pemancar wireless dapat mengganggu kesehatan, tergantung besar kecilnya pemancar.
3.      Konfigurasi yang cukup rumit, misal untuk jaringan Point to Point diperlukan konfigurasi sisi AP ataupun Station.
4.      Untuk perangkat radio atau antena wireless yang di outdoor terutama di BTS yang tinggi / tower sangat riskan terhadap gangguan, baik dari petir, hujan atau hal lain. Maka perlu perawatan ekstra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OSI LAYER

Open System Interconnection (OSI) atau Layer OSI digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika. Tetapi model osi sendiri bukanlah sebuah protokol. OSI Layer mempunya 7 model beserta fungsinya masing-masing. 1. Physical Layer Lapisan ini adalah layer pertama. Physical layer berhubungan dengan fungsi persinyalan dan merupakan layer yang paling dekat dengan hardware. Adapun fungsi physical layer adalah : - Mendefinisikan media transmisi jaringan - Mendefinisikan metode persinyalan - Sinkorinasi bit data 2. Data Link Layer Lapisan selanjutnya adalah Data Link Layer yang memiliki fungsi sebagai berikut : - Melakukan pengkoreksian kesalahan - Menentukan bagaimana setiap bit dari data dikelompokkan ke dalam frame - Menentukan bagaimana sebuah perangkat keras dapat beroperasi. 3. Network Layer Selanjutnya adalah Networl Layer yang berfungsi untuk membantu mendefinisikan alamt IP, sehingga tiap komputer dapat terhubung dengan satu jaringan. 4.

Sejarah Perkembangan IT

Saat kalian membuka artikel ini pasti kalian menggunakan smartphone, laptop, komputer, atau peranti lainnya yang mendukung. Peranti – peranti ini merupakan contoh hasil dari perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Dengan menggunakan peranti ini banyak sekali dampak positif yang bisa kita dapatkan, perkembangan teknologi ini juga mempermudah banyak pekerjaan kita. Teknologi di bidang informasi dan komunikasi merupakan tekonologi yang paling sering mengalami kemajuan hingga sekarang. Teknologi ini ternyata sudah berkembang sejak lama bahkan dari zaman masa prasejarah loh. Menurut beberapa literatur, perkembangan ini dibagi menjadi empat era, yaitu era pramekanis, era mekanis, era elektromekanis, dan era elektonik. Nah gimana sih perkembangannya? Kok bisa teknologi canggih yang kita pakai seakrang ini sudah ada perkembangannya sejak manusia bahkan masih hidup di zaman batu? Mari simak ulasan berikut yaa! Era Pra - Mekanis Era pramekanis merupakan era dimana bahas

Perancangan Basis Data

6 Tahap Perancangan Basis Data      1. Pengumpulan data dan analisis             Tahapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut :     Menentukan siapa yang akan memakai basis data dan batasan bagaimana aplikasi tersebut akan bekerja. Melakukan pengumpulan informasi dari dokumentasi yang pernah ada Menganalisis proses di dalam organisasi dan bagaimana data akan diproses Membuat daftar pertanyaan dan melakukan wawancara       2. Perancangan basis data secara konseptual                Pada tahap ini dilakukan perancangan konsep basis data, seperti membuat skema alur basis data serta perancangan alur transaksi yang nantinya akan dilakukan dalam basis data.      3. Pemilihan BDMS          Beberapa faktor yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih DBMS adalah : Faktor Teknik, yaitu bagaimana keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya, seperti jenis-jenis DBMS;  relational, network, dan hierarchical, struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DMBS, user , dan lain-lain. Faktor E